Minggu, Desember 25

Beasiswa DataPrint, Hajar Aja

0 komentar
Rekomendasi deh buat ikutan beasiswadataprint, untuk pelajar SMA dan mahasiswa. Kita cuma diminta buat memberi opini berupa essay dengan tema yang telah ditentukan dan masukin nomor kupon juga sih yang ada di produk dataprint. Tapi gak mahal mahal juga tintanya dan bagus juga, khususnya untuk tingkat akhir seperti saya yang akan bolak balik ngeprint revisi "-,-

Deadline untuk periode sekarang adalah... Hari ini 25 Desember 2016. Hehe, maaf ya ngasih taunya deadline.

Tapi selow aja, biasanya beasiswa ini tiap tahun ada dua kali. Jadi nanti bisa ikutan. Untuk info lebih lengkap bisa klik link dibawah ini

  www.beasiswadataprint.com | www.dataprint.co.id

Terimakasih




Continue reading →
Selasa, Oktober 27

Bertemu Komunitas Sosial

1 komentar
Ini draft udah ada sejak lebih dari setahun lalu, saat saya masih "Fresh" jadi panitia ishare, sayang kalo ga dipublikasiin. wkwk selamat baca :)

Bareng BPH dan kadiv Ishare (IPB Social and Health Care) 2015, saya bersilaturahmi dengan komunitas sosial pendidikan di Bogor. Menemui anak-anak kecil yang sedang dididik oleh pemuda dan pemudi penerus perjuangan bangsa. Banyak hal yang layak diambil dari berbagai komunitas yang saya temui.  Bukan hanya soal pengabdian saja, melainkan soal konsistensi dan istiqomah. Banyak mahasiswa yang memiliki semangat membara saat diawal namun ciut bak undur-undur ditelan pasir saat diakhir melakukan kegiatan sosial ini.

Contohnya adalah Taman Hijau Ceria (THC) yang kini memiliki tempat di wilayah Ciawi. Beliau bertutur bahwa relawan yang ada terus berkurang. Dikarenakan kaderisasi yang kurang serta para pendiri ada beberapa yang tidak komitmen terhadap komunitas yang sudah berdiri. Tentu alasan terkuat adalah karena komunitas ini tidak menggaji seperti tempat kerja yang sudah ada sekarang. So, saya pikir orang-orang yang berjuang di ranah sosial ini adalah manusia-manusia tangguh masa kini yang rela tidak dibayar demi memerdekakan bangsa dari kebodohan dan ketidakadlilan. Sedangkan manusia tangguh masa lampau adalah para pejuang bangsa yang tidak dibayar demi memerdekakan bangsanya dari para penjajah. Beda tipis!!!

Saya yang dulu sama seakali tidak menyentuh ranah sosial ini secara langsung, akhirnya tahu bahwa banyak pejuang disini yang berusaha memperbaiki sistem yang rusak. Senang karena bisa bertemu para pejuang, tapi miris mengetahui soal keadaan yang masih serba kurang di negara yang sudah merdeka 69 tahun ini. Anak-anak yang saya temui memang cenderung memiliki semangat belajar tinggi, masalah sosial mereka tidak terlalu mengkhawatirkan seperti di ibukota kita. Ketua Ishare tahun ini bertutur pada saya bahwa kondisi anak-anak yang sedang dididik di komunitas di Jakarta memiliki keadaan yang buruk. "Nyimeng" saat belajar adalah suatu hal yang biasa. Perkataan yang sangat tidak elegan merupakan warna-warna yang keluar dari mulut mereka setiap hari. Oh tuhan, karma apa yang terjadi pada negeri ini.

Keadaan saya yang serba disyukuri ini  terkadang menutupi banyak peristiwa yang bertolak belakang dengan kehidupan saya. Membuat saya buta walaupun mata ini sehat, tuli walaupun telinga saya normal dan bisu walaupun lidah saya tajam. Indonesia patut bersyukur karena ibu-ibunya masih melahirkan pejuang-pejuang sosial yang akan membantu dan mengantarkan individu yang kurang menjadi tidak kurang. Saya salut karena dengan kegiatan ini bisa mengubah hal yang buruk menjadi indah.

Lalu bagaimana kalau memang tidak suka terhadap hal seperti ini?

Hati nurani manusia mana yang ga merinding atau sakit melihat manusia tidak dimanusiakan?

Saya yakin setiap dari kamu merasa miris saat melihat keluar jendela ketika naik KRL menuju Tanah Abang dari tanah Bogor. Makhluk yang berakal yang memiliki naluri serta merasai, hidup dalam keterbatasan ruang dan sumberdaya. Padahal mereka yang mendapatkan hal sangat "terbatas" itu, punya hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak dari negara, lagi-lagi negara!!! Jadi ingat lagi deh pembukaan UUD 1945 nya.

(to be continued)



Continue reading →
Kamis, Oktober 30

Kepemimpinan Wanita Dalam Islam? Sebuah Pandangan

1 komentar


Sumber gambar: http://chillinaris.blogspot.com/



Tulisan ini membuat beberapa orang kebakaran jenggot. Ya, karena pendapatnya ini diluar pendapat umum orang-orang tentang kepemimpinan perempuan dalam islam. Padahal, dalam islam masa kini masih banyak yang perlu dikritisi. 

Di bawah ini adalah tulisan kawan saya Adhli Al Karni, salah satu mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Perlu diketahui IPB sedang mengadakan Pemira, terdapat dua pasangan yang mencalonkan. Satu pasangan wakilnya adalah perempuan. Perlu digaris bawahi bahwa tulisan ini tidak berpihak pada calon tertentu. Saya mendapatkan tulisan ini langsung dari Te' Adhli (Te' sebutan akrab dalam Bahasa Gorontalo) yang nantinya jadi jarkom. Namun sepertinya jarkomnya terputus, karena saya tidak mendapatkan untuk kedua kalinya seperti jarkom lain. Tulisan ini tidak diedit struktur tulisan dan bahasanya. Saya hanya menghilangkan emoticon dari wahtsapp. Monggo kalo mau dikritisi.

Jika calon sama baiknya, siapa pun yang menang maka bagus (seperti yang dijelaskan di atas) tidak memilih pun tidak mengapa.

Ketika ada yang buruk dan yang baik, maka pilih yang baik.

Jika keduanya buruk, pilih yang buruknya paling ringan.
Pada pemilihan bem km, saya tidak mengetahui apakah keempat orang itu taat beragama atau tidak. Jika memang benar keempatnya seorang muslim yang baik, maka alhamdulillah itu adalah sesuatu yang baik. Tapi kita jangan lupa pada firman Allah "laki-laki adalah pemimpin bagi wanita". Sebagaimana diketahui salah satu calon wakil ketua adalah wanita. Jadi sebagaimana yang Allah perintahkan, bahwa laki-laki lah yang merupakan seorang pemimpin.

Jadi, silakan simpulkan sendiri mau memilih yang mana atau tidak memilih.

#Tanggapan Adhli :

Bismillah...
Saya mau menanggapi mengenai boleh atau tidaknya perempuan jadi pemimpin. Apakah wanita memiliki hak-hak dalam bidang politik?

Paling tidak ada tiga alasan yang sering dikemukakan sebagai larangan keterlibatan mereka.
1. Ayat Ar-rijal qawwamuna 'alan-nisa' (lelaki adalah pemimpin bagi kaum wanita) (QS. An-Nisa' : 34)
2. Hadis yang menyatakan bahwa akal wanita kurang cerdas dibanding dengan laki-laki; keberagamaannya pun demikian
3. Hadis yang mengatakan : Lan yaflaha qaum walauw amrahum imra'at (Tidak akan berbahagia satu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada perempuan)

Betulkan?

Nah... saya bukakan tafsir dan syarh hadisnya ya. Ayo kita buktikan siapa yang tepat atau agak gegabah dalam mengambil istinbat ayat 

Kita buka tafsir al-Qurthubi ya...

الرجال يقدمون بالنفقة عليهن و الدب عنهن و ايضا فإن فيهم الحكام و الأمراء و من يغزوا و ليس ذلك في النساء
"Para lelaki (suami) didahulukan (diberi hak kepemimpinan), karena lelaki berkewajiban memberi nafkah kepada wanita dan membela mereka, juga (karena) hanya lelaki yang menjadi penguasa, hakim, dan juga ikut bertempur. Sedangkan semua itu tidak terdapat pada wanita."

Selanjutnya, ditegaskan bahwa:

أن يقوم الرجال بتدبيرها و تأديبها و أمساكها في بيتها و منعها من البروز  و إن عليها طاعتها و قبول أمره مالم تكن معصية

"Ayat ini menunjukkan bahwa lelaki berkewajiban mengatur dan mendidik wanita, serta menugaskannya berada di rumah dan melarangnya keluar. Wanita berkewajiban menaati dan melaksanakan perintahnya selama itu bukan perintah maksiat."

Mungkin ini yang sering jadi hujjah ya? Tapi lupa, kalau mau menerapkan tafsir ini mestinya semua universitas Islam tidak menerima mahasiswi perempuan. Soalnya DILARANG KELUAR RUMAH. Suami yang bertugas mengajar. Tapi kenyataannya tidak. Apa yang menyebabkan pendapat ini tidak relevan?

Saya mencoba menjelaskan dengan sangat jelas dan gamblang biar se-frekuensi. Kata Ar-Rijal pada dalil pertama tidak bermakna laki-laki secara umum, tetapi adalah suami. Sebab konsiderans perintah tersebut seperti ditegaskan pada lanjutan ayat adalah "karena mereka (para suami) menafkahkan sebagian harta untuk istri-istri mereka".Seandainya yang dimaksud dengan kata "lelaki" adalah kaum pria secara umum, tentu konsideransnya tidak demikian. Terlebih lagi lanjutan ayat tersebut secara jelas berbicara tentang para istri dan kehidupan rumah tangga. Jelaskan? So, hati-hati bawa dalil. Nggak semua dalil itu 'am (umum) atau mujmal (global). Kadang al-quran sendiri yang men-takhsis-nya (mengkhususkannya) dengan 'alamat (tanda) tertentu yang sudah masyhur dibidang tafsir. Juga perlu saya tekankan mengenai pentingnya BELAJAR. Amal dakwah tanpa ilmu itu membahayakan. Belajar kemana? Belajar kepada ahlinya. Para ulama, bukan dengan para mahasiswa yang juga nggak nyambung tafsir. Untung-untung kalo dia jurusan tafsir hadis, lah kalo jurusan ekonomi? (maaf, nggak maksud menyinggung. Sekadar contoh saja. Saya juga jurusan ekonomi. 

Selanjutnya....
Mengenai hadis "Tidak akan beruntung satu kaum yang menyerahkan urusan mereka pada perempuan", perlu digarisbawahi bahwa hadis ini tidak bersifat umum. Ini terbukti dari redaksi hadis tersebut secara utuh, seperti diriwayatkan Bukhari, Ahmad, An-Nasa'i, dan At-Tirmidzi dari Abu Bakrah (boleh diliat di mukhtasar Ibnu Abi Jamrah; kalo minat belajar boleh deh datang ke tempat saya, kita belajar bareng. Kitabnya ada )

عن أبي بكرة قال : لما بلغ رسول الله صلى الله عليه و آله و صحبه و سلم أن أهل فارس ملكوا عليهم بنت كسرى قال : "لن يفلح قوم و لوا أمرهم امرأة"

"Ketika Rasulullah صلى الله عليه و آله و صحبه و سلم mengetahui bahwa masyarakat Persia mengangkat putri Kisra sebagai penguasa mereka, beliau bersabda, 'Tidak akan beruntung satu kaum yang menyerahkan urusan mereka pada perempuan'."

Jadi, sekali lagi hadis tersebut ditujukan pada masyarakat Persia waktu itu, bukan terhadap semua masyarakat dan semua urusan.

Kita dapat berkesimpulan bahwa tidak ditemukan satu ketentuan agama pun yang dapat dipahami sebagai larangan keterlibatan perempuan dalam bidang politik, atau ketentuan agama yang membatasi bidang tersebut hanya untuk kaum lelaki. Di sisi lain cukup banyak ayat dan hadis yang dapat dijadikan dasar pemahaman untuk menetapkan adanya hak-hak tersebut.

Salah satu ayat misalnya di surah At-Taubah ayat 71 (lihat di mushaf ya... ngetik arabnya kepanjangan, hehe...)

"Dan orang-orang yang beriman, lelaki atau perempuan, sebahagian mereka adalah awliya' bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh mengerjakan yang ma'ruf, mencegah yang munkar, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."

Ini ayat bisa dipahami sebagai gambaran tentang kewajiban melakukan kerja sama antara lelaki dan perempuan untuk berbagai bidang kehidupan yang ditunjukkan dengan kalimat "menyuruh mengerjakan yang ma'ruf, mencegah yang munkar". Bahkan ayat ini sebagai dalil harusnya perempuan diberi kesempatan juga. Nah, melalui pesta demokrasi di kampus ini contohnya.

Pengertian kata awliya' mencakup kerja sama, bantuan, dan PENGUASAAN; sedangkan pengertian yang terkandung dalam frasa "menyuruh mengerjakan yang ma'ruf" mencakup segala segi kebaikan. Termasuk jadi pemimpin. Apalagi cuma Rektor... Presma... Wapresma.... Komti... Ketua Rohis sekalipun. Bahkan kalau perempuan tidak terjun dan apatis maka ada dalil yang mengatakan:

من لم يتهم بأمر المسلمين فليس منهم
"Siapa yang nggak memperhatikan urusannya umat islam, maka ia tidak termasuk golongan mereka"

Kenyataannya sejarah menunjukkan sekian banyak wanita yang terlibat persoalan politik praktis. Sebagai contoh:
1. Ummu Hani' memberi jaminan politik kepada kaum musyrikin. Kedudukan ummu Hani' tentunya sangat dihormati dalam politik sampai-sampai berhak mengeluarkan suaka. Jaman sekarang ini setara dengan hak presiden.
2. Sayyidah 'Aisyah memimpin langsung perang Jamal.m ditahun 656 M. Adakah perempuan dizaman ini yang mau mengikuti jejak Sayyidah 'Aisyah?? Beliau berjuang memimpin para lelaki maju bertempur dan beliau panglimanya. Maka, sungguh mulia dan perlu kita dukung para wanita yang mengikuti jejak perjuangan beliau dalam memimpin kaum muslimin.

Sebagai penutup, saya tekankan bahwa perempuan adalah Syaqaiq Ar-Rijal (saudara sekandung kaum lelaki), sehingga kedudukan serta hak-haknya hampir dikatakan sama. Kalaupun ada perbedaan hanyalah akibat fungsi dan tugas utama yang dibabankan Tuhan kepada masing-masing jenis kelamin, sehingga perbedaan yang ada tidaklah mengakibatkan yang satu merasa memiliki kelebihan daripada yang lain, sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Nisa' ayat 32 "janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu". Miris hati ini jika ada mahasiswa (muslim lagi) yang nggak mau milih seseorang cuma dengan alasan "jenis kelamin". So, kalo perempuan mampu kenapa tidak?

Demikian tulisan ini semoga bermanfaat. Saya hadiahkan pahala menulis ini kepada Ibunda saya yang tercinta, perempuan perkasa yang tidak mungkin ditandingi oleh lelaki dan wanita manapun dihatiku

Wallahu ta'ala a'lam

Bogor, 4 Muharram 1436

Catatan : Tolong disebarin ya... biar ilmunya ngalir. Ini bukan kampanye kok. Ini cuma niat ikhlas menegakkan kalimat Allah dan dakwah yang hakiki

Wal-'afw minkum...





Continue reading →
Selasa, Oktober 28

Pengaruh Pemuda, Sumpah Pemuda

0 komentar

Sudah 86 tahun yang lalu sumpah pemuda dilaksanakan. Selama itu Indonesia telah melewati kondisi dan situasi yang tidak lepas dari pengaruh sumpah pemuda. Hari ini Indonesia mengalami beberapa kondisi yang akan berpengaruh pada pemudanya. Sebaliknya pemudanya pun akan sangat memengaruhi bangsa ini.

1. Bonus Demografi Keuntungan atau Kerugian?

Menurut data BPS 2013 Indonesia akan mengalamai bonus demografi dari tahun 2012-2035. Bonus demografi intinya sih jumlah penduduk usia produktifnya lebih banyak dari yang tidak. Siapa sih penduduk usia produktif? ya pemuda. Di Amerika dan Jepang orang yang berusia lanjut lebih banyak, sehingga ketergantungan mereka pada negara besar. Sedangkan usia produktif justru membangun negara. Maka dari itu seharusnya menjadi sebuah keuntungan untuk Indonesia.

Bonus demografi ini bisa jadi bencana demografi. Di kala usia produktif itu malah ndak produktif. Kerjaannya cuma gantungin ke orang tua, atau pemerintah ndak serius menangani bonus demografi ini. Padahal peran pemerintah sangat diperlukan. Bencana ini bisa lebih besar dari tsunami 2004, karena sangat menentukan nasib bangsa selanjutnya. Kamu mau jadi pemuda yang mana?

2. Bapak Jokowi Sudah Mencontohkan

Pada hari Senin kemarin (27/10) pelantikan menteri berlangsung. Berbeda dari tahun sebelumnya, pelantikan kali ini ndak ada yang memakai pakaian jas seperti pelantikan sebelum-sebelumnya. Usut punya usut, Bapak Presiden yang baru Jokowi, meminta menteri-menterinya untuk mengenkan batik. Bahkan saat bertugas nantinya. Ini adalah satu langkah Bapak Jokowi untuk mengajak rakyat Indonesia mencintai produk Indonesia. Tentu ini adalah salah satu hal yang ingin dicapai dari sumpah pemuda, mencintai bangsa sendiri.


Sumber: beritasatu.com










3. #SumpahPemuda

Hashtag ini ternyata jadi trending topic teratas di twitter. Pertahankan!




4. Makna Sumpah Pemuda

Makna sumpah ini bukan hanya tentang persatuan bangsa, tapi juga tentang bahasa persatuan. Coba bayangkan apabila Indonesia tidak melakukan sumpah pemuda. Tidak disumpah bahwa bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia. Mungkin negeri kita akan seperti negara India, Belgia dan Quebec, atau Filipina yang pernah terjadi konflik gara-gara ndak jelasnya bahasa nasional mereka. Kisah lengkap tentang konflik bahasa bisa dilihat disini . Maka dari itu Sumpah Pemuda adalah momen paling berpengaruh dalam persatuan bangsa Indonesia yang memiliki lebih dari 700 bahasa daerah.

5. Walaupun Ga Jadi Hari Libur

Sumpah Pemuda walaupun ga dijadikan tanggal merah, bukan berarti tidak melirik sama sekali. Justru ketika sedang berjuang, dan ingat Hari Sumpah Pemuda, berjuangnya jadi lebih semangat. Mengingat pada tanggal ini 86 tahun lalu pemuda sedang berjuang juga.


Jangan Lupa Teksnya Ya




















6. Terus Apa Yang Bisa Dilakukan Di Hari Ini?

Sumber: Detik.com






       
Sumber: Detik.com

Sumber: Kompas.com

Sumber: suarasurabaya.net

Sumber: Detik.com

Tuhkan, sekarang orang Indonesia kreatif banget merayakan hari ini, kalo kamu gimana?

7. Walaupun Kreatif, Jangan Lupa Makna Sebenarnya 

Persatuan dan kesatuan. Saling menghargai suku, budaya, agama, bahasa dan keragaman. Bukan hanya di tanggal 28 Oktober saja, tapi setiap hari makna ini harus terus dilakukan.

"Jangan Sekali-kali melupakan Sejarah" 

-Soekarno-
Continue reading →
Minggu, Oktober 26

Buku Tidak Bermanfaat

0 komentar
    
Sumber gambar: www.friendskorner.com    
 
      “Gal kok lo bisa tahan sih baca buku lama”
     “Kebiasaan ka, diawal gua mulai baca buku, buku yang dibaca itu menarik banget buat gua. Jadi pas pertama kali baca buku itu, bukunya langsung gua habisin. Buku selanjutnya juga sama”.

      Sudah kurang lebih tujuh tahun sejak saya mulai sadar akan pentingnya membaca buku. Baru puluhan buku yang sudah saya baca sampai habis. Bukan buku pelajaran yang selalu menginspirasi di kelas, tapi buku-buku yang menginspirasi prinsip hidup. Bukan berarti buku pelajaran di kelas tidak menginspirasi hidup, pasti mengispirasi. Tapi buku-buku dikelas semua orang mendapatkannya, buku di luar kelas tidak semua.

      Hampir setiap bulan saya membaca satu buku, dengan tema yang berbeda. Buku-buku nonfiksi dan semi nonfiksi memiliki makna yang lebih bisa dipercaya. Karena hal tersebut benar terjadi dan bukan khayalan semata seperti buku-buku fiksi. Buku-buku nonfiksi memiliki alur yang tidak dibuat-buat. Seperti apa adanya terjadi. Keyakinan akan isi buku lebih kuat.

      Banyak ilmuan, tokoh agama, sosiolog, politisi, jurnalis menggunakan buku untuk berbagi pengetahuan. Para sastrawan menggoreskan kesusastraanya di buku. Kitab-kitab agamapun tercetak dalam bentuk buku. Buku sudah menjadi bagian hidup yang tidak bisa terpisahkan dari kita, seharusnya.

     Buku bisa menjadi nihil dan omong-kosong belaka. Kalimat yang diutarakan penulis dalam bukunya hanya sia-sia, dan percuma nulis banyak-banyak. Nilai dan poin yang ditembakan pada pembaca tidak tepat sasaran dan meleset. Bahkan anginnya pun tidak terasa sama sekali. Pengetahuan yang tercetak dalam buku tersebut seolah menguap dan tidak ada jejak. Kata demi kata hilang entah kemana. Lalu apa yang terjadi?

     Ini sentilan bagi diri saya sendiri dan mungkin bagi pembaca yang juga sudah membaca belasan, puluhan, ratusan, bahkan ribuan buku. Saya sudah menghabiskan banyak waktu hidup saya untuk membaca. Tapi apa yang saya baca belum semuanya saya lakukan dan aplikasikan, beberapa lupa. Konten bicara pun belum bisa menceritakan kembali buku-buku yang pernah dibaca untuk berbagi dengan yang lain. Sebutlah buku pengembangan diri ESQ, Young on Top, Bumi Manusia, dan lain-lain. Semua buku tersebut merupakan hasil pikiran orang-orang yang mendapatkan kelebihan di bidang tertentu serta memiliki nilai. Pikiran mereka, pengetahuan mereka, pengalaman mereka seharusnya menjadi inspirasi hidup. Buat apa membaca jika tidak ada satu hal pun yang berpengaruh dari bacaan yang dibaca. Menyelesaikan buku hanya sebagai pemenuh kepuasan karena sudah membaca buku sampai selesai. Sebagai gengsi bahwa sudah menyelesaikan sebuah buku. Setelah sampul ditutup, mata, pikiran, hati pun ikut menutup dari buku itu.
 
"Jika membaca itu hanya sekedar pengisi waktu,penghilang kebosanan, adu gengsi, peluruh kewajiban, dan memenuhi tuntutan, hal ini terlalu sempit. Padahal manfaatnya lebih luas dari hal itu"

     Lantas salahkah membaca banyak buku?. Terlalu ekstrim mengatakan keharaman tentang membaca banyak buku. Hal tersebut tidaklah salah, konsekuensi setelah membaca tulisan itu yang perlu diperhatikan.Sangat disayangkan waktu yang sudah dihabiskan untuk menyelesaikan membaca sebuah buku. Jika membaca itu hanya sekedar pengisi waktu, penghilang kebosanan, adu gengsi, peluruh kewajiban, dan memenuhi tuntutan, hal ini terlalu sempit. Padahal manfaatnya lebih luas dari hal itu. Setiap pembaca yang baik dan budiman tentunya akan berusaha untuk menjadikan peran buku lebih bermanfaat.

     Saya yakin pembaca vivacious ini sudah menjadi pembaca banyak buku. Sangat keren sekali jika saat ngobrol dengan yang lain maupun tidak, dapat berbagi pengetahuan serta inspiras dari buku yang sudah dibaca. Indonesia masih kurang loh pembaca bukunya, katanya mau jadi bangsa yang cerdas?


Continue reading →
Kamis, September 25

Salah Satu Potensi Terbesar di Indonesia

0 komentar
          Saya sekarang sedang menjalani studi di Institut Pertanian Bogor. Banyak hal yang saya temui disini. Hal yang seharusnya dapat mensejahterakan bangsa Indonesia sejak dahulu. Hal yang seharusnya dikelola dengan baik dapat mendapatkan pundi-pundi dolar sehingga Indonesia tidak ngutang-ngutang. Semua orang  perlu tahu.
           Indonesia memiliki potensi di perkebunan kelapa sawit. Kenapa kelapa sawit? Silakan simak video ini terlebih dahulu.

Kenapa Palm Oil?

        

        Video diatas tentang salah satu kelebihan dan potensi produk kelapa sawit. Masih banyak loh kegunaannya. Ada dua video lagi yang menceritakan tentang kelapa sawit. Apakah kedua video ini ditunjukan untuk kepentingan suatu kelompok? dan menjatuhkan yang lain? Mari disimak.

Ini Pro?



Atau Ini yang Kontra?



       Saya tidak bermaksud untuk meminta kamu menilai kedua ini secara hitam dan putih. Mari lihat secara abu-abu. Artinya tidak langsung menilai yang ini benar dan lain salah. Setiap orang punya pandangan yang berbeda. Kita perlu untuk meninjau kembali, walaupun hal ini telah lama terjadi.

       Apakah kedua video ini benar hanya sekedar opini? atau ada maksud lain selain memberikan informasi? Nanti akan ada pembahasan lanjutan mengenai ini, jadi silakan tunggu tanggal mainnya ya. Oya sekedar info ternyata Presiden Indonesia SBY pun sedang memperjuangkan  industri kelapa sawit Indonesia di dunia loh. Kalau kamu gimana?
Continue reading →
Selasa, September 16

Cuma Buat Yang Kepo MPKMB 51, Masa Pengenalan Kampus IPB.

0 komentar
          "Gue kangen MPKMB lagi lang, pengen panitiain lagi" . Yaah...temen saya mantan panitia MPKMB ini curhat deh. Maaf kawan, but time we cannot turn it back.
       

           Ini nih ospeknya IPB  (Institut Pertanian Bogor), MPKMB namanya. Semua panitianya itu yang baru tahun pertama di kampus, yang baru lulus TPB (Tahap Persiapan Bersama). Panjangannya Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru, dan saya menjadi salah satu panitia acara di MPKMB buat angkatan 51. Kesannya jadi panitia? Gimana? Terus scroll aja ke bawah deh.


Tentang MPKMB tahun ini

           
            Laporan dulu aja ya. MPKMB tahun ini berlangsung selama 5 hari. Dua hari Pra MPKMB dan tiga hari adalah hari H MPKMB. Pra I dilaksanain pas lagi puasa. Tujuannya sih buat basa basi dulu aja tentang MPKMB. Tapi basa basinya anak IPB tau lah ya, pake launching theme song sama koreonya segala. Ditambah lagi ada aksi dari Azimut yang turun dari atap Gymnasium bawa bendera. Terus ada adu jargonnya segala, banyak deh. Ini baru basa basi, apa lagi hari H nya yah.
            Pra II MPKMB dilaksanain di gedung kuliah mahasiswa TPB, yang katanya gedung kuliah paling enak di IPB. Tujuannya buat merangsang nasionalisme mahasiswa baru, kebetulan hari itu juga tanggal 17 Agustus. Kegiatannya ada nonton bareng film Indonesia, kalo ga salah judulnya "Tanah Surga, Katanya". Film ini produsernya bang Dedi Mizwar, mantap banget tuh filmnya. Rekomendasi buat ditonton.
            Setelah seminggu berselang, saatnya hari H MPKMB. Tanggal 25-27 Agustus 2014. Dibuka sama Bapak Rektor IPB. Beliau naik kuda tuh pas masuk ke gedungnya. Di hari I lebih ke pengenalan kampus dan acara lebih dekat dengan rektor. Bapak Rektor kami nyanyi bareng sama angkatan 51. Yaaa tentu semua antusias. Bisa di cek di twitter peserta MPKMB 51 pas tanggal 26 malamnya.
             Hari II saatnya kritisisasi (Apaan lagi Kritisisasi) mahasiswa diajarkan. Tema yang diangkat tentang kemandirian pangan di Indonesia dan krisis pangan. Hari ini ada simulasi aksi yang jadi acara tahunan di MPKMB. Intinya sih ngajarin mahasiswa baru kalo yang namanya aksi atau demo itu ada etika dan prosesnya. Info aja buat kawan yang bukan mahasiswa tukang demo atau bukan mahasiswa. Setiap aksi dan demo yang dilakukan mahasiswa itu adalah sebagai langkah terakhir untuk memberikan kritikan pada pemangku kebijakan. Sebelumnya mahasiswa selalu berunding dan berdiplomasi dengan pemangku kebijakan tersebut. Tapi eh... yang namanya orang susah banget buat di kasih tahu, dia ga nurut. Yaudah demo dan aksi kejalan aja. Biar orang-orang kalo tau ada yang ga bener. Lalu apa yang salah dengan aksi dan demo mahasiswa yang muncul di media? Wah bakal panjang banget nih. Entar aja ya itu mah. Skip. Bentuk aksi di MPKMB ini sedikit berbeda dari kebanyakan aksi di jalanan. Kita coba untuk lebih kreatif dalam menyampaikan aspirasi, nyari perhatian masyarakat lewat seni. Ada yang nyanyi, poster, teaterikal, dan puisi. Kita coba sampaikan kalo aspirasi pada zaman sekarang tidak harus ndemo. Bisa lewat youtube, blog, dan lain-lain.
             Hari III, hari terakhir MPKMB 51. Isinya penutupan sama ngunjungin tempat-tempat di IPB. Tepatnya belasan tempat dikunjungin dan dibagi ke beberapa kelompok. IPB tuh luas, banyak banget tempat yang ga terekspos dan bagus tapi mahasiswa gatau tempat itu. Karena terlalu sibuk ngerjain laporan dan ngurusin bangsa, jadi lupa sama dunia sekitarnya, hehe. So, we try to explain that IPB have any place to explore. Ada award dan penghargaan juga buat peserta. Ada juga live theme song MPKMB 51.  Habis itu tentunya ada closing. Ini moment dimana panitia dan peserta merasakan Euforia MPKMB selama 5 hari itu. Semua kerja keras dan rasa capek panitia serta peserta selama MPKMB 5 hari itu terbayarkan. Semua tertawa, ceria, berteriak, menari bersama.
             Wah kalo diliat dari perspektif penampakan di Stage keliatan mulus banget. Lancar, dan selesasi. Terus gimana belakang stage itu? Scroll lagi kebawah.

Dalemnya MPKMB 51

            Engingeeeeeeeeeengg...
            Karena saya adalah staf di Seksi acara, jadi saya lebih menitik beratkan di acara aja ya. Walaupun nanti ada nyenggol dikit ke masalah lain.
            Udah ga inget kapan pertama kali kita kumpul. Intinya sih, itu moment dimana saya keluar dari gua tempat persembunyian saya sebagai pertapa dota. Korban game masa kini. Ketinggalan peradaban. Jangan ditiru!
           Perkenalan dan sebagainya. Langsung buat ini itu, itu ini. Hanya beberapa minggu saja, kita sudah akrab satu sama lain. Ya, karena kita bisa kumpul hampir setiap hari. Obrolin konsep yang ga pernah fix. Fixnya pas baru MPKMB selesai dilaksanakan. Pas masih dilaksanain itu masih belum fix, 70% bisa berubah.
          Selama perjalanan, saking seringnya kumpul, kita kenal karakter satu sama lain. Kumpul dari pagi ampe malam, mungkin bisa ampe pagi kalo ga diperlakukan jamal di  kampus. Error bareng-bareng. Kayang bareng-bareng, dalam khayalan tapi. Kayaknya di seksi acara kalo ada perubahan gara-gara faktor eksternal kita cuma bilang "Ooh". Itu  saking sering nya terjadi sebuah perubahan. Tapi kalo tanpa perubahan "mendadak", bukan seksi acara MPKMB namanya. Ada lagi keseruan acara pas sebelum Pra MPKMB dimulai,k dibantuin sama temen-temen panitian lain juga. Promosi acara Pra I MPKMB. Teriak-teriak depan lalu lintas pejalan kaki angkatan 51. "Griatama, Gathering Akbar Pertama. MPKMB 51..." kurang lebih kami berteriak seperti itu bareng-bareng, dengan rasa "agak" malu. Kami bisa saja lebih malu lagi jika saat acara Pra I nanti sedikit yang datang, tapi ini tidak terjadi.
           Oke, ke TKP Pra 1 MPKMB. Dari luar sih oke-oke aja. Dari dalemnya juga emang ga teralalu bermasalah, kecuali korlapnya yang sempet sakit gara-gara ngurusin MPKMBnya terlalu bersemangat hehe... Pra I Selesai lanjut ke Pra II. Pra II , jauh dari rencana awal, banyak komplain dari sana sini yang kalo komplainnya ga diterima, Pra II MPKMB terancam ga bisa dilaksanain. Padahal konsep awal sudah sekitar 80% fix tinggal eksekusi. Dalam waktu beberapa jam harus diubah dan beberapa hari kemudian harus udah jadi konsepna. Waaah... Kritis amat ya. Akhirnya kita terima komplain tersebut dan langsung ngebut buat konsep baru yang lebih matang, lebih gereget, dan lebih berkesan serta nasionalis. Hari I, acaranya ada sambutan dan penampilan serta pengenalan kampus lebih dalam. Dari segi konsep, yang saya lihat paling rempong adalah saat berurusan dengan opening. Tapi lebih rempong lagi saat hari H dimulai, acara tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan karena suatu hal, di backstage udah kaya kapal dalam badai. Hari II MPKMB, susunan acara baru fix saat sebelum maghrib H1 MPKMB. Hebaaaaaaaattt... Kita dapat pelajaran supaya buat Susunan acara lebih dari 3 versi. Terutama kalo  ngundang orang yang super penting, dimana kegiatan dia bisa berubah sewaktu-waktu. Hari III lebih heboh lagi terutama pas ngonsep acara. Skandalnya persis seperti Pra II tapi dikasih waktu lebih. Tapi nya lagi perubahannya cukup membuat tim Hari III harus bekerja 3-5 kali lebih keras dari konsep sebelumnya. Karena harus membuat banyak tor dan susunan kegiatan. Kenapa banyak? Yaiyalah, setiap tempat yang dikunjungi paling tidak harus disurvey, dikonfirmasi, dibuat acaranya, dibuat konsepnya. Wah...wah... Semangat ya Hari III!!! Belum lagi setelah itu ada acara indoor, yaitu penutupan dan award yang lumayan harus dikasih perhatian lebih juga. Tapi Top deh Buat hari III
              Kesimpulannya di dalam tubuh panitia acara sendiri yang paling santai adalah hari kedua. Benerkan ya? hehe... Hari apapun dan Pra apapun semua butuh perhatian yang gak bisa diperhatiin sama segelintir tim yang sudah dibagi saja. Ini kompleks. Butuh koreksi dari luar tim.
           
Kesan dan Pesan

             Nah loh baru Kesan dan Pesan.
             Intinya sih sangat berkesan. Sebagai panitia acara, bisa kenal lebih dekat dengan 25 orang dalam beberapa bulan saja itu udah sangat jarang banget. Satu lagi, jadi acara jangan berharap dari manusia dapat popularitas, apalagi sekedar ucapan terimakasih, karena kerjaanmu itu loh mas, mba. Cuma gusti allah yang liat, hehe. Secara umum di kepanitiaan ini, kita bisa tahu melihat dan menonton orang berkomitmen dan tidak. Berkomitmen tinggi dan kurang tinggi. Melihat mahasiswa yang 70% akan jadi pemangku jabatan di kampus. Kebanyakan panitia disini adalah yang bisa merealisasikan komitmennya. Hubungan antar panitia lebih dekat dibandingkan kepanitaiaan lain di IPB. Saya rekomendasikan buat seluruh mahasiswa angkatan tahun pertama di IPB buat jadi panitia MPKMB (Kalo masih ada tahun depannya). Bener deh guys, kalo nyesel pas jadi panitia nanti, uang pendaftarannya bisa dikembalikan, hehe... Walaupun ga menjamin jadi panitia ini adalah orang-orang yang sangat berkontribusi. Tapi yang berkontribusi pasti mau jadi pantia MPKMB. 

Thanks God, you gave me a chance to get and make the beautiful story



Buat dokumentasinya bisa diliat disini.

Continue reading →

Labels