Rabu, Januari 4

My Father is My Hero

2 komentar
"Tolong dong yah, betulin musik angel punyaku". Baru saja tadi pagi aku meminta padanya. Dalam hitungan menit musik angel itu telah tidak rusak lagi. Malah lebih baik. Bahkan aku bingung cara dia memperbaikinya.
"Apanya yang rusak yah?"
"Cuma saklar buat nyalainnya yang salah"
Kemudian ayah menawari agar komponen musik angelnya ditambah. Aku mengangguk saja. Hasilnya suaranya lebih bagus lebih baik dan lebih berat bobotnya karena ditambah komponen tadi. Komponen tadipun tidak didapatnya dari membeli ke toko. Dia dapatkan dari speaker komputer yang telah lama tak dipakai. Padahal kebanyakan orang membuang barang yang sudah ada "barunya"

Tidak hanya hari ini saja aku meminta dan pada hari itu juga permintaanku dikabulkan. Seakan semua masalah yang aku punya dapat diselesaikan olehnya dengan lebih mudah.

Kalau masalah elektronik memang dia jagonya. Walau profesinya sebagai pegawai negri di daerah, tapi dia memiliki kemampuan dalam hal memperbaiki alat-alat elektronik. Jika televisi di rumah rusak tidak perlu datang ke tukang servis untuk memperbaikinya. Ada ayahku yang dapat memperbaikinya.

Tidak hanya alat elektronik yang dia bisa perbaiki. Mobil dan motor pun dapat dia selesaikan. Padahal dia tidak mempunyai riwayat pendidikan otomotif. Suatu waktu aku bertanya padanya. Kok bisa memperbaiki mobil yang servisnya aja mahal. Dia cuma bilang, semuanya bisa dilakukan, pelajari bagian-bagian mobilnya. Dia juga belajar dari melihat orang memperbaiki mobil. Juga dengan membaca beberapa bagian mobil.

Setelah aku mencari tahu sebenarnya dia memiliki apa dapat melakukan itu semua. Ternyata ayah salah satu orang kreatif. Terlihat dari semua apa yang diinginkannya. Pasti ada, dan orang lain tidak ada yang menyerupainya. Seperti kunci motor rahasia yang ayah buat sendiri untuk motor mio di rumahku. Sebelumnya aku kira kunci rahasia itu dimilki semua motor mio. Tapi ternyata tidak.

Ayah mengerti istilah-istilah elektronik yang aku engga ngerti. Padahal aku yakin istilah-istilah itu sangat berguna bagi kehidupan yang serba teknologi ini.

Dia kreatif, sebagai anaknya aku telah memiliki contoh dan teladan orang kreatif. Harusnya aku kreatif. Tapi entahlah, apakah sifatnya dapat menurun padaku atau hanya dia yang memiliki. Dia adalah My Hero. Banyak berkorban buatku. Bahkan terkadang sampai larut malam.


Aku bermimpi suatu saat dapat membawanya kepada kehidupan yang lebih nyaman di dunia dan akhirat.
And I love my DAD. Thank you dad.






2 Responses so far

  1. Unknown says:

    keren ya bapanya hhahha

Labels