Rabu, Agustus 28

Anak-Anak Petani

2 komentar
Bulan Agustus-September  menjadi bulan yang penuh peristiwa untuk diingat tahun ini, khususnya oleh para Mahasiswa baru, manusia yang baru saja lulus bangku SMA. OSPEK, kadang terdengar sangar bagi sebagian orang, namun menantang bagi yang lain. It is choice!

Tak terkecuali IPB, institut Pertanian Bogor, puji syukur pada tuhan memberikan saya kesemptan untuk belajar di Institut Pertanian terbaik bangsa ini, bulan ini pun saya OSPEK, mari menikmati kisah dibalik OSPEK IPB atau yang lebih tepatnya MPKMB (Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru)

Kegiatan MPKMB 50 ini diawali pada tanggal 26 dan diakhiri pada 28 Agustus 2013. Dengan tujuan mengenalkan kampus IPB dan mengenalkan lebih dalam mengenai sebuah hakikat pertanian. Kegiatan ini diikuti oleh 3720 peserta Mahasiswa baru dengan 300-an panitia dari BEM KM IPB. Tentunya bukan hal mudah bagi para panitia mengkondisikan 3000 orang untuk selalu tertib pada jalannya. 

Tahun ini adalah Generasi ke 50 IPB yang akan menjadi peserta MPKMB 50. Generasi yang dijuluki “Generasi Emas” yang diharapkan dapat mewujudkan pertanian emas indonesia. Adalah orang-orang yang beruntung menjadi bagian dari ini.

Sebelum hari tenggat MPKMB, para Maba (Mahasiswa Baru) sudah diintruksikan untuk mempersiapkan diri menyambut acara ini. Dengan persiapan ini dan itu yang lumayan bikin saya bergadang karena saya mempersiapkannya pas sebelum hari H, maklum, sebelumnya tak ada waktu dan kecapean. Hehe... (Ngeles)

MPKMB adalah kegiatan yang tidak akan membuat seorang anak meminta pulang  pada ortunya. Begitu toleran dari senior pada para Maba, namun tetap tegas menghadapi para pelanggar. Tanpa ada perpeloncoan, pembodohan, lari-larian apalagi push-up d atau Squat-Jump. Semua serba penyadaran melalui  intelektual, spiriutual dan emosional. Maba dituntut Nyadar dengan sendirinya tanpa paksaan dari senior. Nice.

Yang lebih memesona adalah sikap para kaka-kaka kelas yang baik hati pada para Maba. Kaka SG(Kaka Pembimbing Kelompok)  ini banyak mengontrol, membantu, serta menyelesaikan masalah kelompok.  Sepenuh hati menjalankan tugas sebagai anggota organisasi yang “idealis”. Para medis pun selalu siap ketika MPKMB ini berlangsung membantu para siswa yang butuh “keistimewaan”.

Senin, 26 Agustus 2013
Dengan berbalut baju putih celana hitam, bercaping dengan sepatu hitam kaos kaki putih, para Maba dikumpulkan di depan asrama masing-masing. Yaa, asrama...tahun pertama bagi Mahasiswa IPB wajib berasrama demi terjalinnya persaudaraan. Belum sampai jam enam para Maba telah berkumpul walaupun masih saja ada yang telat -_-“. Para SG membantu mengecek kelengkapan untuk MPKMB.  Komdis (bagian kedisiplinan) membantu mobilisasi mahasiswa, melewati gedung-gedung fakultas, dan berlabuh di gedung GWW (Graha Widya Wisuda), untuk menyimak pembukaan MPKMB oleh bapak Rektor sekaligus mendengarkan kuliah.

Kuliah Rektor IPB Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto begitu menarik. Membuka cakrawala tentang IPB ,pertanian dan Indonesia. Membuat para mahasiswa menghapus jauh jauh keraguan tentang pertanian, memantapkan hati untuk berlabuh di IPB dan bangga akan almamater. Beliau mengatakan bahwa caping yang kami bawa merupakan simbolis apresiasi pada pahlawan ketahanan pangan, petani  yang sampai hari ini belum sejahtera. Karena kuliah itu juga saya tahu bahwa negeri ini memiliki potensi yang besar di bidang pertanian, namun memiliki masalah yang cukup complicated dan beresiko besar jika tidak segera diselesaikan. Kami dicekoki materi yang akan membuat kami sadar dengan sendirinya mengenai negeri yang dicintai ini.

Setelah kenyang dengan kuliah bapak rektor, acara dalam GWW ini dilanjutkan dengan penjelasan keorganisasian Mahasiswa oleh Presiden BEM KM IPB, M. Sigit Susanto dan Ketua BEM TPB IPB angkatan 49, Sunarya yang juga sebagai Komdis di MPKMB 50 ini. Kak Sigit menjelaskan tentang sejarah, latar belakang, tugas-tugas dan apapun yang berkaitan dengan BEM KM IPB. Sedangkan kak Sunarya tentang BEM TPB yaitu organisasi BEM untuk tingkat pertama IPB.

Hari ini juga ada kaka Mahasiswa Berprestasi Nasional 2013 dari IPB sebagai Moderator pada penjelasan dari tiga wakil rektor di beberapa bidang atau perwakilannya.

Pulangnya, kami kembali dimobilisasi menuju asrama. Ini perlu untuk kelancaran dan ketertiban, karena antara GWW dan asrama cukup jauh dan dibatasi jalanan kuda besi yang lalu lalang.

Selasa, 27 Agustus 2013
Kembali kami beracara ria di GWW, gedung yang akan jadi tempat wisuda kami, aamiin. Hari ini dibahas tentang kewirausahaan dan pergerakan mahasiswa. Rencannya juga hari ini akan diadakan demonstrasi unjuk rasa oleh para Maba. 

Bapak Ir. Abdul Basith M.Sc., seorang motivator lulusan IPB dan motivator usaha yang akan menyampaikan kewirausahaan dan motivasi untuk menjadi seorang wirausahawan. Kawan-kawan terlihat antusias mengikuti acara ini yang begitu menginspirasi. Dilanjutkan penyampaian materi wirausaha oleh Bapak Muhammad Nadjikh, seorang pemilik usaha di bidang perikanan yang memproduksi sebagian hasil laut terbesar di Indonesia. Lalu estafet ke kak Sigit Susilo, seorang pemilik toko Brownies yang terbuat dari tepung cassava yang cukup terkenal di Bogor. Kewirausahaan ini kita dituntut untuk kreatif dan inovatif mengingat persaingan di masa depan akan semakin ketat.

Selanjutnya mengenai pergerakan mahasiswa, kali ini kak Achmad Firman wahyudi dan Bapak Irfan Syauqi yang keduanya merupakan mantan Presiden BEM KM IPB. Jargon “Hidup Mahasiswa” menggema selalu mengiringi pembicaraan ini. Kak Sigit Presiden BEM KM tahun ini tak mau kalah, di akhir pembicaraan dia memberikan buah tangan dan berfoto bersama, reunian Presiden BEM KM IPB!!!. Pada pembicaraan ini, dikenalkan mengenai penyebab, alasan kenapa mahasiswa harus turun ke jalanan membela rakyat. 

Selepas salat dzuhur, kami mengadakan longmarch dan berdemo mengenai isu pertanian yang ada. Berjalan bergandengan tangan, untuk mencegah masuknya penyusup dan provokasi dalam barisan. Debu banyak yang menempel disana sini permukaan tubuh. Cuaca panas sangat mendukung untuk sebuah perjuangan unjuk rasa yang selalu panas. kemudian berakahir di lapangan sepak bola yang masih dipayungi oleh terik matahari yang panas. Di tengah kepanasan itu Maba diingatkan kembali mengenai nasib petani di bumi pertiwi oleh Presiden BEM KM IPB.

Rabu, 28 Agustus 2013
Hari terakhir, yang diharapkan akan menjadi Happy ending oleh Maba maupun panitia. Para Maba berkostum batik, berjalan kembali  menuju GWW. Disambut dengan Pembawa Acara yang tertawa layaknya pahlawan bertopeng shinchan -_-“ tapi asik juga sih. Tak disangka, pagi ini bapak menteri RI Dr. Ir. H. Suswono MMA datang ke IPB. Sang menteri yang merupakan alumni IPB ini menyempatkan datang ditengah-tengah kesibukannya. Kemudian memberikan kuliah mengenai pertanian Indonesia. Mengungkapkan berbagai hal yang tidak dapat diketahui melalui media yang penuh kelabu. Menyadarkan kembali tentang pertanian Indoesia. Setelah bapak menteri selesai, pembicara diganti oleh Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, seorang mantan Menteri kelautan dan Perikanan Indonesia yang juga alumni IPB. Menerangkan kembali mengenai fakta, kelebihan, angka dan kekurangan yang terjadi di Indonesia ini. Lalu dilanjutkan pembicara oleh Bapak Donny, seorang pengusaha buah. Yang berbagi kisah tentang bisnis buah-buahannya.

Lalu ada hiburan dari UKM musik, pengumuman pemenang-pemenang MPKMB, Band Too I late sebagai pencipta jingle tampil membuat suasana GWW riuh. Lagunya yang selalu dinyanyikan oleh peserta MPKMB 50 membuat mereka diinginkan kehadirannya ditengah-tengah para generasi emas ini.

Kemudian Evaluasi dari komdis selalu, kini dalam ruangan dengan semua komdis masuk ke GWW, yaaa, kita harus camkan serta lakukan apa yang mereka katakan untuk keutuhan attitude IPB. Lalu dilanjutakna penutupan yang pada akhirnya pantia bersatu padu dengan peserta bernyanyi bersama. Ada juga yang kelihatan terharu tuh. selamat ya...

SO...
Kalau ada kata yang bisa lebih menggambarkan Luar Biasa, itulah yang pantas diberikan untuk MPKMB 50 ini. Panitia yang selalu semangat menjalankan tugas membuat para peserta ikut serius menjalani MPKMB. Peserta yang selalu antusias dapat kembali mengisi pasokan semangat para panitia.

Yang paling menarik bagi saya adalah para pembicara bersama dengan materi-materinya yang menginspirasi. Membuka fakta peristiwa, memotivasi, serta mendorong tekad memajukan Pertanian Indonesia.Peduli terhadap isu pertanian, khususnya negeri ini.  FS!!! Yes bismillah now i have choice, how aboutyou, R U ready?

Teriakan di GWW selalu membuat gemetar, materi yang disampaikan selalu menyadarkan. Bahwa pertanian Indonesia perlu untuk dikembangkan secara pesat sepesat pertumbuhan jumlah penduduk. Bahwa petani butuh untuk disejahterakan. Bahwa anak-anak petani era ini adalah harus menjadi seorang Petani Berdasi. Sehingga memutuskan rantai kemiskinan. Bahwa kita harus menghentikan Impor sehingga dapat menjadi negara maju dan mandiri. Bahwa ketidakadilan pangan terjadi di dunia ini. Bahwa tugas mahasiswa IPB menjadikan hal yang buruk menjadi baik dan yang baik lebih baik khususnya di bidang pertanian.

Sampai acara MPKMB berkahirpun Euforia MPKMB masih terasa. Yel-yel jargon-jargon masih diteriakan di gedung asrama. Tweet-tweet menggema tentang MPKMB 50. Facebook tak mau kalah, di group ada yang post tentang MPKMB ini itu. Ini tuh Waw. Sukses berat untuk MPKMB 50. Terimakasih untuk semuanya.  Selamat jadi Mahasiswa IPB, Gold Generation !

NB: Sorry no picture, cause when MPKMB camera and handphone were forbidden, you can see from Mr. Documenter MPKMB50, :D



2 Responses so far

  1. (y)semoga Indonesia bisa sesegera mungkin menyusul modernisasi pertanian Jepang dan Western dengan tangan-tangan gold generation kelak :)

  2. Langgin says:

    Aamiin, Masalah pertanian ini butuh kontribusi banyak dari berbagai sektor dan bidang, jadi kita barengbareng

Labels